A.
Pengertian
Konvensi
Suatu pertemuan
sekelompok orang (negarawan, cendekiawan, dan sebagainya) yang secara
bersama-sama bertukar pikiran, pengalaman dan informasi melalui pembicaraan
terbuka, saling siap untuk mendengar dan didengar serata saling mempelajari,
mendiskusikan kemudian menyimpulkan topik-topik yang dibahas dalam pertemuan
dimaksud untuk kepentingan bersama.
B.
Fungsi dan
Tujuan
Gedung Konvensi
bertujuan untuk memenuhi tuntutan pengadaan wadah yang representatif bagi
kegiatan wsata knvensi guna menunjang penyelenggaraan kegiatan wisata konvensi,
khususnya meeting, incentive, convention, exhibition serta kegiatan sosial yang
bersifat edukatif, informatif san rekreatif sebagai wadah komunikasi dan
interaksi bagi masyarakat luas. Gedung Konvensi akan berfungsi mengakomodasikan
aktifitas sosial masyarakat kepada suatu bentuk baru sarana aktifita komunikasi
dan interaksi masyarakat dengan berbagai unsur kegiatan konvensi yang beragam
dalam suatu wadah (gedung) yang kondusif dan terorganisir dengan baik. Dalam
wadah tersebut pengguna dapat melakukan multi- aktifitas meliputi kegiatan
pertemuan (konvensi), pertunjukan (eksibisi), dan pameran (eksposisi) yang
mencakup berbagai bidang, disamping egiatan penunjangnya berupa kegiatan
kantor, pelayanan informasi maupun promosi.
C.
Kebutuhan dan
Pengelompokan Ruang
Penentuan kebutuhan
ruang didasarkan pada pengelompokan kegiatan yang diwadahi dalam gedung
konvensi dengan mempertimbangkan:
a.
Karakter
masing-masing kegiatan yang memerlukan fasilitas pelayanan yang berbeda-beda.
b.
Pemisahan
kelompok-kelompok secara vertikal dan horisontal tanpa mengabaikan kontinuitas
sirkulasi.
c.
Hubungan
fungsional antar kegiatan
Pengelompokan kegiatan pada gedung
konvensi adalah sebagai berikut:
a.
Kelompok
kegiatan utama yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang bersifat:
1)
Edukatif/umum
meliputi berbagai bentuk kegiatan ersidangan termasuk rangkaian acara
persidangan seperti pesta pembukaan dan pesta malam penutupan yang dikenal
dengan nama sosial event.
2)
Informatif dan
promotif meliputi berbagai jenis kegiatan pameran.
3)
Seremonial
meliputi berbagai jenis kegiatan upacara perayaan baik formal maupun non formal
termasuk program sosial (social program/ladies program) yaitu acara-acara yang
diperuntukkan bagi pendamping peserta konvensi (accomponying person spouse)
seperti fashion show dan sebagainya.
b.
Kelompok
penunjang terdiri dari kegiatan pengelolaan yang dilakukan badan pengelola
(building management division) serta kegiatan komersil yag dikelola oleh
kelompok-kelompok usaha/penyewa dalam bidang makanan dan minuman (food and
beferage) dan retail.
c.
Kelompok
kegiatan service merupakan kegiatan operasional, pemeliharaan/perawatan dan
pengawasan bangunan.
Kelompok Kegiatan
|
Sarana Fisik
|
Pelaku/Pemakai
|
Aktifitas
|
Karakter
|
Kebutuhan Ruang
|
Edukasi/Umum
|
Fasilitas
Persidangan/Konferensi
|
- Peserta
sidang
- Penyelenggara
(pengelola/PCO)
- Pendamping
peserta
- Staf
karyawan
|
- Bersidang
- Mengelola
kegiatan persidangan
- Melayani
persidangan
- Pameran
tertutup
|
- Tenang
- Formal
- Nyaman
|
-
Ruang sidang
-
Auditorium
-
Stage
-
Back stage
-
R. Kontrol
-
R. Pameran konvensi
-
Lav. Public
|
Informasi
dan Promotif
|
Fasilitas
Pameran Umum
|
- Peserta
Pameran
- Penyelenggara
(PEO)
- Pengunjung
|
- Melakukan
promosi
- Memberi
informasi
- Bongkar
uat barang keb. Pameran
- Mengelola
kegiatan pameran
- Mencari
info produk baru
- Jual
beli/ beriteraksi
|
- Atraktif
- Ramai
- Kontinuitas
sirkulasi
|
-
Hasil pameran
-
Lobby
-
Foyer
-
Loading dock
-
R. Perlengkapan Pameran
-
R. Informasi
-
R. Sekuriti
|
Seremonial
|
Fasilitas
Serbaguna
|
- Peserta/delegasi
- Spouse
- Acompanying
persons
- Tamu
- Pengunjung
- Penyelenggara
- Artis
|
- Pesta
- Upacara
- Perayaan
- Show
- Santai
- Makan/minum
|
- Tenang
- Formal
- Non
Formal
- Rekreasi
|
-
Banguet room
-
Lounge
-
Reheasal room
-
Lobby
-
Toilet
|
Penunjang
|
Fasilitas
Pengelola
|
- Manajer
- Staf/karyawan
|
- Mengelola
kegatan administratis
|
- Tenang
- Formal
- Teratur
|
-
R. Manager Gedung
-
R.sekertaris
-
R. Sub komite
-
Penyelenggara
-
R sub komite promosi dan
publisitas
-
R sub komite program teknis
-
R sub komite keamanan
-
R. Rapat staf Pantr
-
Lavatory
|
|
Food
and beverage
|
- Penyewa
- Pengunjung
|
- Melakukan
aktifitas pelayanan
- Menikmati
jasa pelayanan akan-minum
|
- Santai
- Rekreatf
- Informatif
|
-
Cafetaria
-
Dapur
-
Lavatory
|
|
Retail
|
- Penyewa/pengusaha
- Peserta
konvensi
- Pengunjung
|
- Pelayanan
jasa
- Menggunakan
jasa pelayanan bisnis/komersial
|
- Rekreatif
- Santai
Informal
|
- Warnet
- Agen
penerbangan
- Biro
perjalanan
- Money
changer
- Souvenir
- Salon
- Butik
- Mini
bank/ ATM
|
|
Failitas
penunjang non komersial
|
- Pengunjung
- Pengelola
- Peserta
|
- Mencari
refernsi
- Membaca
- Shalat
- Berobat
|
- Tenang
|
- Konferensi
pers
- Mushallah
- Klinik
room
- R.
VIP
|
Service
|
Fasilitas
teknik operasional
|
- Staf/karyawan
|
- Mengelola
gedung
- Operasional
- Perawatan/pemiliharaan
- pengawasan
|
- rutin
- keamanan
tinggi
|
- R.
Komputer/kontrol (BAS)
- R.
Mekanikal elektrikal
- Gudang
BBM
- R.
Penampungan sampah
- Gudang
- Ground
water tank
- R.
Pompa
|
|
Fasilitas
Parkir
|
- Penngelola
- Peserta
konvensi
- Pengunjung
|
- Menyimpan
kendaraan
|
- Aman
|
- Area
parkir mobil
- Area
parkir motor
|
Sistem Struktur
a.
Struktur kabel
Pengertian Struktur Kabel
Adalah
sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri
atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang
menjamin tertutupnya sebuah bangunan. (Makowski, 1988)
Struktur
kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada
kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang
pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan. (Sutrisno, 1983)
Keuntungan dan Kelemahan Struktur
Kabel
Keuntungan
struktur kabel :
1.
Elemen kabel
merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas
2.
Ringan,
meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi
3.
Memiliki daya
tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter mengungguli
semua sistem lain
4.
Memberikan
efisiensi ruang lebih besar
5.
Memiliki faktor
keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisonal yang sering
runtuh oleh pembengkokan elemen tekan di bawah temperatur tinggi. Kabel baja
lebih dapat menjaga konstruksi dari temperatur tinggi dalam jangka waktu lebih
panjang, sehingga mengurangi resiko kehancuran
6.
Dari segi
teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri
pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya perubahan yang berarti dari
tegangan
7.
Cocok untuk
bangunan bersifat permanen.
Kelemahan struktur kabel :
Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel
adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik
dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi
struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat
timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
b.
Struktur membran
Struktur tenda adalah struktur membran yang bekerja dengan memberikan gaya
eksternal yang menarik membran. (Schodek, 1998) Salah satu cara untuk
memberikan prategang pada membran adalah dengan memberikan gaya jacking
yang cukup untuk tetap menegangkan membran pada berbagai kondisi pembebanan
yang mungkin terjadi. Gaya jacking berasal dari kata ‘jack’ yang berarti
dongkrak. Prinsip kerja dari struktur membran prategang ini adalah
mempertahankan semua permukaan membran mengalami tarik dalam semua kondisi pembebanan.
Proses
Konstruksi Struktur Tenda
Di bawah ini
adalah proses konstruksi struktur tenda menurut spesifikasi struktur tenda yang
dikeluarkan oleh Eide Industries, Inc.
Pre-fabrikasi Membran
Hal yang
pertama dilakukan sebelum konstruksi adalah proses pembuatan membran. Membran
dibuat dalam pabrik membran yang terstandarisasi. Pertama-tama, pada lembaran
membran dicetak pola-pola yang diinginkan menggunakan CNC (Computer
Numerical Controller) Plotter. CNC Plotter ini adalah plotter yang dapat
terhubung dengan CAD Program sehingga cetakan dapat disesuaikan dengan desain.
(Wikipedia, 2011) Setelah pola dicetak, membran dipotong menggunakan pemotong
laser dan dilengkapi dengan lubang-lubang tertentu sesuai desain membran
tersebut. Di samping itu, dibuat pula joint atau sambungan khusus untuk
membran tersebut dengan menggunakan proses produksi pabrik yang
terstandarisasi. Setelah setiap komponen diproduksi, membran dan kelengkapannya
dikemas dan dikirim menuju lokasi konstruksi.
Konstruksi
Proses konstruksi struktur tenda terdiri dari persiapan lahan, pemancangan
pondasi dan struktur pendukung, penyusunan, pemasangan dan penarikan,
pengujian, dan pengevaluasian. Persiapan lahan dilakukan untuk membersihkan
lahan yang akan dibangun sebelum dilakukan konstruksi. Kemudian setelah lahan
disiapkan, dilakukan pemancangan pondasi dan struktur pendukung seperti
tiang-tiang, sambungan, dan kabel. Setelah itu barulah dilakukan penyusunan
membran, pemasangan, dan penarikan membran. Proses penyusunan dan penarikan ini
harus diawasi serta dilakukan atas persetujuan ahli struktur yang bertanggung
jawab. Di samping itu juga harus dilakukan dalam cuaca yang paling tenang agar
kerusakan pada saat pemasangan dan penarikan dapat diminimalisir. Setelah
memban ditarik, dilakukan pengaturan tarikan agar tidak terjadi kelebihan
tarikan pada titik-titik tertentu. Dan terakhir, dilakukan pengujian,
pengevaluasian dan pelaporan mengenai proses konstruksi yang telah dilakukan.
Contoh Bangunan dengan pengaplikasian struktur tenda
dan struktur kabel